Sabtu, 21 April 2012

Pengertian Homoseksual


Homoseksual itu sendiri dapat di artikan sebagai hubungan seksual antara anggota jenis kelamin yang sama atau daya terik seksual sebagai anggota yang tidak wajar, di pandang dari susut pandang legal dalam beberapa kelompok masyarakat. Hawkins (2003) mengemukakan bahwa homoseksual merupakan suatu gaya hidup alternatif, bukan gangguan patologis dan homoseksual terjadi dengan keteraturan sebagai suatu variasi seksual.
Istilah homoseksual itu sendiri berasal dari kata homo yang berasal dari bahasa yunani yang berarti manusia, batas ini jelas menekankan pada kesamaan jenis dua manusia yang terlibat dalam hubungan seksual. Pada pengertian kata homo tersebut, maka baik laki-laki atau perempuan yang terlibat dalam hubungan sejenis dapat dikatakan sebagai homo seks. Hal ini sangat penting untuk diungkapkan, mengingat pada perkembangan sekarang ini, istilah homoseks cenderung digunakan untuk laki-laki yang tertarik pada laki-laki.
Sementara untuk perempuan pada kondisi yang sama,digunakan istilah lesbi dengan demikian, bahwa hanya sedikit atau hampir tidak ada lesbian dengan laki-laki homoseks, dengan kata lain, lelaki homoseks dengan perempuan homoseks atau lebih.
Homoseks adalah rasa tertarik secara perasaan dan secara erotik, baik secara predominan atau eksklusif terhadap orang-orang yang berjenis kelamin sama, dengan atau tanpa hubungan fisik (PPDGJ-11,1983), kajian tentang homoseks dapat ditelusuri dari dua pendekatan setudi seksual, yang selalu memikat lantaran mempertemukan beragam aspek kehidupan manusia.
Biseksual adalah karakter dari dua jenis kelamin baik nyata atau tidak, yang menyatu dalam satu tubuh seseorang, baik laki-laki maupun wanita. Akan tetapi, dalam perkembangannya, biseks bukan lagi diartikan sebagai rnereka yang suka pada dua karakter dari dua jenis kelamin yang menyatu dalam satu tubuh.
Pengertian biseks, pada akhirnya berkembang menjadi satu pemahaman yang lebih luas. Biseks diartikan sebagai satu bentuk hubungan seks, baik dengan laki-laki maupun perempuan atau sebaliknya. Di kalangan yuppies, esmud atau selebritis, istilah populernya dikenal sebagai seks double casting, seks double decker, seks AC-DC atau ada juga yang menyebutnya, seks 'duo gardan'.
Istilah-istilah tersebut sebenarnya tidak ada yang baku. Mereka yang memang menyukai aktifitas biseks atau sekadar coba-coba, tak punya istilah baku untuk menyebutkan perilaku purba mereka. Biasanya, mereka cenderung menggunakan istilah yang sifatnya 'samar' dan tak transparan. Namun bagi mereka, istilah tersebut cukup familiar dan jelas maknanya.
Ismed Surachmad, psikolog jebolan Universitas Indonesia, menyebutkan, seseorang yang alami fase peralihan terbilang rentan biseksual. Ditunjang pengaruh lingkungan yang reaktif diserap.
Walau dikatakan sebagai bagian gaya hidup orang modern, tetapi perilaku biseksual tetaplah transparan. "Biseksual bisa dihentikan, tetapi tak mengubah selama dirasa menyenangkan dan membuat dirinya punya nilai tambah," jelasnya.

Istilah Lesbian

Pengertian lesbian mengarahkan kepada praktek untuk memenuhi nafsu seks belaka. Kesalah pahaman terhadap pengertian lesbian ini terjadi akibat subjektivitas laki-laki dalam memaknai hubungan sesama perempuan.
Beberapa lesbian kemudian juga menjalani kehidupan seksual dengan laki-laki atau biseksual, dengan berdasarkan pengalaman awal perempuan tentang cinta dan karena ingin menguji identitas atau orientasi seksualnya.
Pada perkembangan selanjutnya berbagai faktor semakin menguatkan kenapa akhirnya kaum lesbian memilih untuk menjadi lesbian. Dan alasan-alasan itu bisa sangat personal ataupun secara umum. Beberapa tokoh feminis percaya bahwa didalam diri manusia selalu terdapat unsur maskulin (yang cenderung bersikap kelaki-laki an) dan feminin (bersikap keperempuanan) yang dapat menentukan orientasi seksual. 
Karena itu terdapat perempuan yang lebih memiliki ketertarikan pada laki-laki dan ada lebih tertarik pada perempuan. Bukan melihat pada jenis kelaminnya melainkan rasa ketertarikan seksual yang timbul ketika perempuan melihat orang lain (dalam hal ini bisa laki-laki atau perempuan). 
Ketertarikan seksual inilah yang mendorong keinginan untuk bersama atau memilikiorangtersebut. Selain itu terdapat psikolog yang menyatakan bahwa lesbian bukanlah penyakit kejiwaan melainkan jiwa maskulin yang terperangkap dalam tubuh feminin (perempuan) sehingga ketertarikan secara seksual pada sejenis dapat terjadi.
Di abad ke-20 pengertian lesbian mengarahkan kepada praktek untuk memenuhi nafsu seks belaka. 
Kesalahpahaman terhadap pengertian lesbian ini terjadi akibat subjektivitas laki-laki dalam memaknai hubungan sesama perempuan.
Beberapa lesbian kemudian juga menjalani kehidupan seksual dengan laki-laki atau biseksual, dengan berdasarkan pengalaman awal perempuan tentang cinta dan karena ingin menguji identitas atau orientasi seksual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar