Tujuan tasawuf adalah memperoleh hubungan langsung dan dekat dengan Tuhan, sehingga dirasakan bahwa seseorang sedang berada di hadirat-Nya. Ajaran tasawuf yang berkembang pada masa permulaan dapat dikategorikan sebagai mistik pertama, tipe ini sangat identik dengan paham wahdatul wujud atau wujudiyah, yang merupakan pengembangan teori Tajaliyah Ibn Arabi. Doktrin wahdatul wujud terpusat pada ajaran tentang penciptaan alam, dan manusia melalui penampakan diri Tuhan dalam tuju martabat. Ajaran tasawuf yang dianut umat Islam mempunyai pandangan yang bercorak panteisme. Namun, sepertinya Teori-teori yang berkembang tentang teori wahdatul wujud sering dianggap sebagai faham panteisme. Pandangan ini merupakan hasil dari dikotomi konsepsi filsafat disebut monoisme, yaitu konsepsi yang berpendapat bahwa Tuhan dan alam adalah satu.
Wahdatul Wujud Bukan Panteisme
Berbicara tentang Hulul, wahdatul Wujud, Ittihad, tidak lepas dari pembahasan tentang tauhid, seberapa jauh memaknai Syahadat (لا اله الا الله).
Berbicara tentang Hulul, wahdatul Wujud, Ittihad, tidak lepas dari pembahasan tentang tauhid, seberapa jauh memaknai Syahadat (لا اله الا الله).
Teori Tajalliyat merupakan konsep
dasar Wahdatul Wujud,
Dalam teorinya tentang tajalli, Ibnu ‘Arabi
berpandangan bahwa dzat Tuhan yang mujarrad (unik) dan transendental (abstrak, gaib) itu
bertajalli dalam tiga martabat melalui sifat dan asma-Nya, yang pada akhirnya
muncul dalam berbagai wujud empiris.
Tiga martabat tersebut
adalah:
1.
Martabat ahadiyyah, wujud Tuhan merupakan dzat yang mutlak lagi mujarrad,
tidak bernama dan tidak bersifat. Sehingga tidak dapat dipahami ataupun
dikhayalkan.
2.
Martabat
wahidiyyah adalah penampakan pertama (ta’yun awal) atau
juga disebut tajalli dzat pada sifat atau faidh aqqad (limpahan
paling suci). Dalam martabat ini, dzat yang mujarrad itu bertajalli melalui sifat dan asma-Nya.
3.
Martabat syuhudi, disebut juga faidh muqaddas dan ta’ayyun
sani. Pada martabat ini Allah bertajalli melalui sifat dan asma-Nya dalam
kenyataan empiris.
Maka tidak benar jika Wahdatul Wujud
Ibnu Arabi dimasukkan dalam Paham Panteisme, sebab konsep dasar
pertama dari filsafat Ibn ‘Arabi adalah pengakuan bahwa hanya ada dzat tunggal
saja, dan tidak ada yang mewujud selain itu.
لا هى هو ولا هى غيره
dicontohkan bahwa Seorang Aktor muncul di TV, apakah
gambar di TV itu Aktor? (jika jawaban YA, jawaban itu salah karena gambar itu
bukan dia. Jika jawaban TIDAK, jawaban tetap salah karena gambar itu adalah
dia.) Gambar di TV itu tidak lain adalah manifestasi dari actor tersebut. Satu
orang tetapi termanifestasi pada siaran TV dimana sinyal tertangkap.
baca pandangan ini menurut Dr. Azhari Noer
baca pandangan ini menurut Dr. Azhari Noer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar