Selasa, 05 Februari 2013

Fiqih Shalat Dhuha

Shalat Dhuha termasuk dalam Sholat Sunnah. Jumlah rakaat shalat dhuha minimal 2 rakaat, sedangkan jumlah maksimalnya adalah 8 rakaat.  Disunatkan pengerjaanya bertahap 2 rakaat-2 rakaat,  walaupun secara hukum fiqih,  diperbolehkan melakukannya 8 rakaat sekaligus dengan satu salam.

Disunnahkan pula bacaan surat Al Quran setelah pembacaan Al Fatihah bebas apa saja sehapalnya kita,  namun para ulama menganjurkan sebagai berikut : Pada 2 rakaat yang pertama,  surat yang dibaca adalah Surat As Syams dan Surat Al Kafirun.   Pada 2 rakaat yang ke dua,  surat yang dibaca adalah Surat Ad Dluha dan Al Ikhlas.  Pada rakaat-rakaat selanjutnya,  surat yang dibaca adalah Surat Al Kafirun dan Al Ikhlas.

Batasan waktu untuk shalat dhuha yakni dari mulai naiknya matahari pagi sampai sebelum tibanya waktu dzuhur (antara pukul 07.00-12.00),  namun waktu yang utama pelaksanaanya setelah habis ¼ waktu siang yang pertama yakni sekitar jam 9.

Doa yang dibaca setelah Shalat dhuha adalah :


“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.


DAFTAR PUSTAKA
  • Nihayatu Zain, Abi Abdil Mu’thi Muhammad bin Umar bin Ali Nawawi
  • Riyaadlus Sholihin, Syaikh Islam Muhyiddin Abi Zakaria Yahya bin Syarif Nawawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar