Pragmatisme berasal dari kata pragma yang artinya guna. Pragma berasal dari kata Yunani. Makna pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar adalah apa saja yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan akibat-akibat yang bermanfaat secara praktis. Artinya, segala sesuatu dapat diterima asalkan bermanfaat bagi kehidupan. Dan aliran ini menekankan pada praktik dalam mengadakan pembuktian pembenaran dari sesuatu hal yang dapat dilihat dari tindakannya yang praktis atau dari segi kegunaan.
Menurut pragmatisme, berpikir itu mengabdi pada tindakan, dan tugas pikir itu untuk bertindak. Hal ini mengakibatkan tindakan-tindakan itu menjadi kriteria berpikir dan kegunaan. Dengan kata lain, hasil dari tindakan itu menjadi suatu kebenaran.
Sebagai aliran filsafat, pragmatisme berpendapat bahwa pengetahuan mencari, bukan sekedar untuk tahu demi tahu, melainkan untuk mengerti masyarakat dan dunia. Pengetahuan bukan sekedar objek pengertian, permenungan atau kontemplasi, tetapi untuk berbuat sesuatu bagi kebaikan, peningkatan serta kemajuan masyarakat dunia. Pragmatisme lebih memprioritaskan tindakan daripada pengetahuan dan ajaran, dan kenyataan pengalaman hidup di lapangan daripada prinsip muluk-muluk yang melayang di dunia. Oleh karena itu, prinsip untuk menilai pemikiran, gagasan, teori, kebijakan, pernyataan tidak hanya cukup berdasarkan logisnya dan bagusnya rumusan-rumusan tetapi berdasarkan dapat-tidaknya dibuktikan, dilaksanakan dan mendatangkan hasil.
DAFTAR PUSTAKA
A. Mangun Harjono, Isme-isme dari A sampai Z, Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI), Yogyakarta, 1997.
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung , 2003.
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, PT. Grafindo Persada, Jakarta , 2001.
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta , 2002.
John K. Roth, Persoalan-persoalan Filsafat Agama, Pustaka Pelajar, Yogyakarta , 2003.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar