Pengertian Konflik
Menurut
Alo Liliweri, bahwa yang disebut konflik adalah :
a). Bentuk pertentangan
alamiah yang dihasilkan oleh individu atau kelompok, karena mereka yang
terlibat memiliki perbedaan sikap, kepercayaan, nilai dan kebutuhan.
b). Hubungan pertentangan
antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki, atau merasa
memiliki, sasaran-sasaran tertentu namun diliputi pemikiran, perasaan atau
perbuatan yang tidak sejalan.
c). Pertentangan atau
pertikaian karena ada perbeedaan dalam kebutuhan, nilai, motivasi pelaku atau
yang terlibat di dalamnya.
d). Suatu proses yang
terjadi ketika satu pihak secara negatif mempengaruhi pihak lain, dengan
melakukan kekerasan fisik yang membuat orang lain, perasaan dan fisiknya
terganggu.
e). Bentuk pertentangan
bersifat fungsional, karena pertentangannya mendukung tujuan kelompok dan
memperbarui tampilan, namun juga disfungsional karena menghilangkan tampilan
kelompok.
f). Proses mendapatkan
akan monopoli ganjaran, kekuasaan, kepemilikan dengan menyingkirkan dan
melemahkan para pesaing.
g). Suatu bentuk
perlawanan yang melibatkan dua pihak secara antagonis.
Dari
beberapa pengertian tersebut, maka dalam setiap konflik terdapat beberapa unsur
yaitu :
1.
Ada dua pihak atau lebih yang terlibat. Jadi ada interaksi
diantara mereka.
2.
Ada tujuan yang
dijadikan sasaran. Tujuan itulah yang menjadi sumber konflik.
3.
Ada beberapa pikiran, perasaan, tindakan diantara pihak yang
terlibat untuk mendapatkan atau mencapai tujuan/ sasaran.
4.
Ada situasi konflik antara kedua belah pihak yang
bertentangan. Ini meliputi situasi antar pribadi, antar kelompok, dan antar
organisasi.[1]
Sumber Penyebab Konflik
a)
Konflik yang bersumber dari nilai, yakni perbedaan rasa
percaya, keyakinan, dan ideologi.
b)
Konflik yang bersumber karena kurang komunikasi.
c)
Konflik yang bersumber dari pengambilan keputusan yang tidak
adil.
d)
Konflik yang bersumber karena ketidak cocokan peran dalam
organisasi
e)
Konflik yang bersumber dari perbedaan keuntungan
f)
Konflik yang bersumber dari perubahan keseimbangan, baik
karena alam atau mutasi/ rotasi dan promosi dalam berorganisasi.
g)
Konflik yang belum terpecahkan, sehingga seperti api dalam
sekam, yang setiap waktu dapat membara.[2]
Penyelesaian Konflik
Secara umum untuk menyelesaikan konflik, dikenal
beberapa istilah :
a). Pencegahan Konflik, bertujuan
mencegah timbulnya kekerasan dalam konflik.
b). Penyelesaian Konflik, bertujuan
mengakhiri kekerasan melalui persetujuan perdamaian.
c). Pengelolaan Konflik, bertujuan
membatasi atau menghindari kekerasan melalui atau mendorong perubahan
pihak-pihak yang terlibat agar berperilaku positif.
d). Resolusi Konflik, bertujuan
menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru yang relatif
dapat bertahan lama diantara kelompok-kelompok yang bermusuhan.
e). Transformasi Konflik, bertujuan
mengatasi sumber-sumber koflik sosial dan politik yang lebih luas dengan
mengalihkan kekuatan negatif dari sumber perbedaan ke kekuatan positif.[3]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar