Ada beberapa
kesimpulan yang dapat diajukan di sini terkait tentang
perayaan Rebo Wekasan di Demak.
1. Asal-usul Perayaan Rebo Wekasan bagi masyarakat muslim
Demak diawali dari informasi orang-orang tua dari generasi ke generasi, dari
guru kepada santri, dari sesepuh ke generasi yang lebih muda dengan tidak
menyebutkan suatu peristiwa khusus
seperti perayaan di Gresik, Yogakarta , Clacap, Cirebon dan lain-lain.
Perayaan ini dilakukan
atas suatu keprihatinan yang mendalam dari keyakinan bahwa Allah telah
menurunkan 320.000 bencana pada hari Rabu terakhir bulan Shafar tahun
Hijriyah yang disebut dengan Rebo Wekasan.
2. Sumber-sumber rujukan yang digunakan sebagai sandaran
perayaan Rebo Wekasan adalah kitab-kitab klasik yang rata-rata ditulis pada
akhir abad 17 M dan awal abad 18 M. Kitab-kitab rujukan ini adalah hasil karya
para cendekiawan Islam yang bukan berasal dari tanah Jawa. Oleh karena itu
perayaan Rebo Wekasan bukan budaya asli budaya Jawa meskipun menggunakan
istilah Jawa. Di antara kitab-kitab rujukan yang digunakan adalah: Mujarrabat al-Dairabi al-Kabir
karya syekh Ahmad al-Dairabi, Kanzun al-Najah
karya Syekh Abd al-Hamid al-Qudsi, al-Jawahir
al-Khams karya Syekh Muhammad Khatir al-Din al-Atthar, Syarah Sittin, Khazinat al-Asrar dan lain-lain.